:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2259677/original/001891700_1529979937-20180626-Portugal-Melaju-ke-16-Besar-Piala-Dunia-AP-5.jpg)
Jakarta - Tak lama setelah tersingkir dari Piala Dunia 2018 dan kembali ke Iran, striker muda Sardar Azmoun mengambil keputusan pelik. Di usianya yang relatif masih muda, 23 tahun, Sardar Azmoun memutuskan mundur dari Timnas Iran.
Keputusan Sardar Azmoun didasari kondisi kesehatan sang ibunda. Azmoun menuturkan, sang ibu sudah lama jatuh sakit. Namun, belakangan kondisi kesehatannya semakin memburuk setelah mengetahui putra tercinta menerima banyak hinaan dan cacian dari fan.
"Bermain di timnas merupakan sebuah kehormatan bagi saya dan saya akan selalu bangga dengan diri saya atas pencapaian ini hingga akhir hayat. Sayangnya, saya sampai pada keputusan untuk mengucap selamat tinggal pada timnas," ujar Azmoun melalui media sosial personalnya.
"Ini menjadi keputusan hidup paling menyakitkan dan signifikan bagi seorang pemuda 23 tahun, yang menghadapi perjuangan berat untuk sampai tahap ini," lanjutnya.
Kalangan pendukung menilai Azmoun tidak menampilkan performa terbaik di lini depan Iran ketika menjalani penyisihan Grup B, yang membuat Iran gagal melaju ke babak 16 besar.
Iran hanya mampu finis di peringkat ketiga Grup B dengan poin empat hasil menang 1-0 atas Spanyol 1-1 dan bermain 1-1 kontra Spanyol.
Saat fase kualifikasi Piala Dunia 2018, Azmoun memperlihatkan ketajaman dengan keluar sebagai top scorer tim. Namun, saat di Rusia, ia gagal mencetak satu gol pun. Ia lantas jadi sasaran ketidakpuasan suporter yang menghujaninya dengan komentar keras serta bernada negatif.
https://www.liputan6.com/bola/read/3573782/ibu-dihujat-suporter-striker-iran-mundur-dari-timnasBagikan Berita Ini
0 Response to "Ibu Dihujat Suporter, Striker Iran Mundur dari Timnas"
Post a Comment