
Pep Guardiola adalah manajer yang selalu membela Manchester City di hadapan publik, jangan heran jika hanya orang yang berada di kamar ganti tim yang tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Tetapi ketika pasukan Jose Mourinho sudah pulang ke rumah dari Tottenham Hotspur stadium, para pemain Manchester City masih terkunci di kamar ganti.
Tentu saja seperti yang telah diungkap sebelumnya, Guardiola sama sekali tidak memberi indikasi apa yang telah dikatakannya pada tim. Saat konferensi pers, dia hanya mengaku tidak marah, tetapi jika kita melihat wajah para pemain ketika menaiki bus tim, jelas bos City sama sekali tidak memberikan pujian meski tim mendominasi di 60 menit pertama pertandingan di London.
Bukan saja karena Jose Mourinho, pelatih asal Catalan itu pasti kesal dengan cara tim menelan kekalahan. Guardiola dikenal sebagai pelatih yang memperhatikan hal paling detail sebelum pertandingan jadi cukup mencemaskan jika melihat bagaimana City begitu ceroboh dalam beberapa kesempatan musim ini.
Mereka berhasil mendominasi selama satu jam laga, selama itu mereka mampu menciptakan sederet peluang namun gol yang dinanti tak kunjung tiba, sementara di waktu yang sama Tottenham gagal mengarahkan bola ke gawang.
Tiga menit berselang, City tampil dengan sepuluh pemain, tertinggal satu gol dan menatap kekalahan keenam musim ini, jumlah yang sama di musim pertama Guardiola.
"Saya tidak marah," akunya. "Ketika kami tidak bermain bagus atau tidak bergerak dan bertarung, baru saya marah. Tim ini dibangun untuk menyuguhkan gaya sepakbola tertentu, kami harus akurat."
"Ketika kalah, saya tidak pernah meninggalkan pemain karena saya mengenal mereka. Ketika kalah, kami membicarakan hal-hal ke depan. Kompetisi masih panjang dan kami mencoba untuk terus berkembang."
City mencatat total 31 tembakan di dua pertandingan terakhir lawan Spurs dan Manchester United namun gagal menuai gol. Tim lawan hanya mencatat lima percobaan ke arah gawang dan tiga di antaranya menjadi gol.
Suatu waktu mantan striker Barcelona Thierry Henry pernah mengungkap, Guardiola akan meminta para pemainnya untuk mengirimkan bola ke area serangan lawan dan membiarkan striker asal Prancis itu menuntaskan pekerjaan.
Di waktu sekarang, para penyerang Manchester City sepertinya tidak melakukan tugas dengan semestinya. Di antara starter lawan Spurs, Raheem Sterling gagal mengemas gol di delapn pertandingan, Riyad Mahrez lima - bahkan Sergio Aguero kehilangan taji dalam sepekan terakhir.
Ada faktor ketidakberuntungan - Percobaan Aguero di babak pertama mengenai tiang. Ketejangan juga terjadi di lini depan - Ilkay Gundogan yang tidak pernah meleset mengeksekusi penalti, kali ini digagalkan Hugo Lloris.
Belum lagi sejumlah keputusan keliru. Aguero dan Gundogan malah mengabaikan bola ketika Kevin De Bruyne menyodorkan umpan tarik sempurna. Untuk sebuah tim yang sudah mencatat lebih dari 50 gol pada musim ini, City terlihat kehilangan insting membunuh.
"Saya tidak tahu, tetapi begitulah sepakbola. Untuk memenangkan pertandingan Anda harus mencetak gol lebih banyak dari lawan. Hari ini kami gagal melakukan itu. Tetapi saya tidak tahu cara bermain bagus lainnya dan menciptakan peluang lebih banyak ketimbang lawan," imbuh Guardiola.
"Saya selalu percaya statistik, jika kami menciptakan peluang lebih banyak dari lawan maka biasanya Anda akan memenangkan pertandingan, itlah yang harus kami lakukan, saya tahu apa yang harus Anda lakukan."
"Saya hidup di posisi ini, sebagai pemain dan manajer. Ini bukan kali pertama kami tampil bagus namun gagal mencetak gol. Kami akan menyelesaikan masalah ini."
Tetapi sejatinya bukan hanya serangan yang jadi isu. Keputusan Oleksandr Zinchenko untuk mengganggu Harry Winks berbuah kartu kuning kedua. Gundogan juga tidak mengambil keputusan untuk melakukan pelanggaran taktikal lalu menerima kartu kuning ketika mengganggu lawan yang sudah lewat. Kemudian ada aksi ceroboh Nicolas Otamendi yang gagal mengawal Heung-min Son hingga tercipta gol kedua.
Masih ada tiga pekan dari laga krusial City di Liga Champions. Duel lawan Real Madrid akan menentukan bagi musim City dan Guardiola pastinya ingin memasuki lapangan pertandingan dengan momentum yang bagus.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiX2h0dHBzOi8vd3d3LmdvYWwuY29tL2lkL2Jlcml0YS9tYW5jaGVzdGVyLWNpdHktcGVwLWd1YXJkaW9sYS1jZXJvYm9oLzFxcmNwcGh2NzhubWIxMGViYmtpdm5yemRq0gFjaHR0cHM6Ly93d3cuZ29hbC5jb20vaWQvYW1wL2Jlcml0YS9tYW5jaGVzdGVyLWNpdHktcGVwLWd1YXJkaW9sYS1jZXJvYm9oLzFxcmNwcGh2NzhubWIxMGViYmtpdm5yemRq?oc=5
2020-02-03 11:23:00Z
52782018003713
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mempersiapkan Tim? Pep Guardiola Jagonya, Tetapi Manchester City Ceroboh! - Goal.com"
Post a Comment